Ayah andai kau paham atas
AyAh
Harapan Kosong
Lelah dalam melangkah menggenggam cinta tak berbalas
Warna pelangi hanyalah semu yang dirasakan
Hilang tersalip awan-awan biru yang menderu-deru
Lupakan semua kenangan dan janji-janji hati
Kepastian sudah diberikan
Namun pengkhianatan menjadi jawaban
Cinta sejati kini telah ternodai
Hampa terasa sunyi di dalam jiwa
Menanti harapan melepas masa-masa kelam
Melangkah maju menuju sebuah harapan
Cinta sejati sudah jauh dan pergi
Berlalu pilu ditelan oleh sang waktu
Di Ujung Kata-Kata
Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-apiMenyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Masihkah ada sedikit senyum darimu
Di batas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu
Biar Langit yang Memutuskan
Hangatnya perapian malam
Mengingatkanku akan hangatnya pelukanmu
Kesejukan sungai kebahagiaan
Bagai menatap senyummu
Damainya jiwaku
Di mana belas kasih itu?
Bersamamu seperti mimpi semu
Hanya bisa merasakan abadinya duka
Dalam hati tersimpan banyak doa
Kau bilang kita pasti bisa
Bisa saling mencintai
Bersama sampai tua
Bersatu hingga mati
Kau bilang perbanyak doa dan harapan
Impian kita pasti kan terwujud
Namun apa yang terjadi kini?
Biarlah langit yang memutuskan
Satu keinginan
Cinta kita jangan sampai berubah
Hati kita tetap menyatu
Menciptakan bahagia bersama
Tak semudah yang kita duga
Bagaimana harus ku hentikan air mata?
Impian kita hanya sebatas dalam mimpi
Biarlah langit yang memutuskan
Tentang akhir cerita cinta kita
Hujan Bersamamu
Aroma itu, waktu itu dalam senja terbenam
Hujan memihak dirimu bersemayam
Rintiknya menjelaskan wajah bergumam
Tanah basah menutupi jejak yang dalam
Jelas benar rintik hujan bersamamu
Menjadi pemisah saat temu
Bertukar air mata semu
Hujan menyelimutimu
Ketika Ada Yang Bertanya Tentang Cinta
Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta
Kau melihat langit membentang lapang
Menyerahkan diri untuk dinikmati, tapi menolak untuk dimiliki
Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta,
Aku melihat nasib manusia
Terkutuk hidup di bumi
Bersama jangkauan lengan mereka yang pendek
Dan kemauan mereka yang panjang
Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta,
Kau bayangkan aku seekor burung kecil yang murung
Bersusah payah terbang mencari tempat sembunyi
Dari mata peluru para pemburu
Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta
Aku bayangkan kau satu-satunya pohon yang tersisa
Kau kesepian dan mematahkan cabang-cabang sendiri
Ketika ada yang bertanya tentang cinta,
Apakah sungguh yang dibutuhkan adalah kemewahan kata-kata
atau cukup ketidaksempurnaan kita?
Aku Ada
Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu
Tiada yang menjawabku selain hatiku
Dan ombak berderu
Di pantai ini kau slalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat ku tiba
Suaraku memanggilmu akulah lautan
Ke mana kau s'lalu pulang
Jingga di bahuku
Malam di depanku
Dan bulan siaga sinari langkahku
Ku terus berjalan
Ku terus melangkah
Kuingin kutahu engkau ada
Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih indahTiada yang lebih rinduSelain hatikuAndai engkau tahuDi pantai itu kau tampak sendiriTak ada jejakku di sisimuNamun saat kau rasa
Pasir yang kau pijak pergi akulah lautan
Memeluk pantaimu erat
Jingga di bahumu
Malam di depanmu
Dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah
Ku tahu kau tahu aku ada
-
Biarkanlah cinta yang akan bicara Hati takkan dusta siapa yang aku suka Namun kadang ku tak kuasa menuruti kehendak bunda Harus bagaimana ...
-
Itu langlayangan nu peugat ka pakan Dilangit lenglang ngapung ngoleang Asih nu mungggaran naha teuteupakan Diri ngalayang tanpa pamuntanga...
-
Kamu adalah, matahari yang menyinari setiap detik hariku, gaya tarik bumi yang menahanku jatuh di setiap langkahku, bulan yang menghangatk...
-
B ayang wajahmu mengusik kalbu Menyentuh batin untuk bertemu Seakan tahu rasaku kian melaju Berharap kau hadir dan memeluk ku Kidung Rindu...
-
Cinta ku semakin dalam bersamamu Bagai indahnya warna warni bunga Aroma wangi cinta kita Semakin menggebu Dalam setiap detik ingin bersamamu...
-
Aku hanya bisa menutup mataku Menikmati setiap detik keajaiban yang kau berikan Aku hanya bisa terdiam Merasakan Setiap detik hidupk...
-
Tak seindah kemarin Pagi haripun terasa pilu Masih terngiang di telingaku Derap langkah pergimu Masih tercetak jelas tapak kakimu dipasir pa...